Implikasi perubahan ujian nasional (UN) pada perubahan kurikulum 2013
disorot. Pemerintah diminta mengevaluasi UN, sebab sistem penilaian pun
tidak semata dari tes.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad
Nuh, di Jakarta, Senin (3/12/2012), mengatakan penilaian ditekankan
pada dua hal sekaligus yaitu proses dan output.
"Dua-duanya
penting. Proses yang sekarang masih lemah kita perkuat lagi dalam
evaluasinya," katanya. Pemerintah meyakini pelaksanaan UN sudah
mengakomodasi penilaian yang memperhitungkan proses belajar siswa.
Sebab, nilai UN hanya salah satu penilaian, ada tambahan penilaian dari
sekolah.
"Uji publik kurikulum baru ini untuk menerima masukan
yang dapat menyempurnakan kurikulum yang disusun pemerintah. Nanti kami
kaji lagi bersama tim ahli untuk memperbaiki hal-hal yang kurang,
termasuk dalam evaluasi," kata Nuh.
Pada beberapa uji publik,
berbagai pemangku kepentingan pendidikan mendesak pemerinah
mengembalikan UN sebagai pemetaan pendidikan. Selama UN masih berfungsi
seperti saat ini, yakni penentu kelulusan, perubahan kurikulum 2013
tidak berdampak signifikan dalam perubahan pembelajaran di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar